SoalPilihan Ganda Tanah dan Keberlangsungan Kehidupan 1. Berikut ini yang merupakan peran tanah bagi kehidupan adalah A. menjaga suhu bumi B. tempat hidup hewan dan bakteri C. menjaga jumlah populasi tumbuhan D. penyedia nutrisi yang dibutuhkan hewan dan manusia 2. Salah satu peran organisme tanah adalah mengatur kegemburan tanah.
Saat kamu sedang berjalan-jalan di halaman rumahmu, kamu mungkin pernah melihat lubang di sekitar sana, baik berukuran kecil maupun besar. Nah, sebenarnya ini adalah ulah dari hewan-hewan yang hidup di bawah tanah dan hewan lain yang suka banyak hewan yang hidup di bawah tanah dan suka menggali. Ini dilakukan dengan berbagai tujuan yang berbeda, mulai dari berlindung, berkembang biak, hingga mencari ini, kita akan membahas hewan apa saja yang memiliki kebiasaan menggali tanah. Simak terus informasi berikut ini yang telah dirangkum dari laman Wildlife Informer dan A-Z Sigungilustraai sigung StoneSigung adalah hewan yang dikenal menggemaskan tetapi memiliki bau tidak sedap. Yang tidak banyak diketahui orang adalah bahwa sigung juga memiliki kebiasaan menggali lubang. Bahkan, di banyak negara di mana sigung umum ditemukan, hewan ini menjadi pelaku utama perusakan halaman dengan menggali menggali tanah untuk dapat masuk ke dalamnya dan mencari larva serangga. Jadi, untuk menghalau sigung agar tidak menggali dan merusak halaman, yang perlu kamu lakukan adalah menyingkirkan belatung putih di tanah menggunakan bahan kimia yang aman. Dari sana, sigung akan menganggap bahwa tidak ada makanan yang tersedia sehingga mereka memutuskan untuk meninggalkan tempat Tikus molilustrasi tikus mol mol adalah penggali yang andal dan suka membuat lubang di halaman. Seekor tikus mol mampu membuat terowongan sepanjang 5 meter per jam di tanah yang sesuai, dan ini dapat menyebabkan kerusakan signifikan pada akar dan melemahkan permukaan tanah yang digali tikus mol cukup mudah, yaitu gundukan tanah berbentuk gunung tanpa lubang masuk atau keluar. Meskipun dinilai merusak tampilan halaman, tetapi tikus mol memberikan manfaat untuk aerasi dan pemupukan tanah, serta pengendalian hama untuk belatung putih yang juga merusak halaman Rayapilustrasi rayap ditemukan di belahan bumi mana pun, kecuali Antartika. Rayap membangun sarang mereka dari kotoran, tanah, dan ini memiliki struktur yang rumit dan memiliki banyak fungsi. Sarang ini melindungi rayap dari cuaca buruk, predator, penyakit, menyimpan makanan, dan menjadi tempat untuk merawat juga hidup dalam kelompok di mana masing-masing anggota memiliki tugasnya sendiri-sendiri. Misalnya, ada seekor ratu yang subur dan raja yang menjadi jodohnya seumur yang bertugas mempertahankan sarang. Sementara, rayap pekerja melakukan hal lainnya, seperti menjaga ratu, mencari makan, mencerna selulosa, dan memberi makan rayap lain di dalam sarang. Baca Juga 7 Hewan Ini Punya Daya Ingat Terbaik, Mengesankan! 4. Burung hantu penggaliilustrasi burung hantu penggali hantu penggali adalah salah satu dari sedikit jenis burung yang hidup di liang dan banyak ditemukan di padang rumput Amerika Utara dan Selatan. Burung hantu berukuran kecil ini juga cukup unik karena aktif di siang hari, sedangkan burung hantu pada umumnya aktif di malam hari. Burung hantu penggali kadang-kadang hidup dalam koloni burung hantu penggali lainnya, dan kadang-kadang tinggal dekat dengan pertanian, jalan raya, dan merasa terancam, burung ini akan masuk ke dalam liangnya dan mengeluarkan suara seperti ular derik untuk menakut-nakuti lawan. Dalam membuat liang, burung hantu penggali melapisi liangnya dengan kotoran sapi. Cara ini berguna untuk mengendalikan lingkungan dan menarik serangga yang merupakan mangsa Kelinciilustrasi kelinci penggali yang terkenal disebut warrens. Liang milik kelinci memiliki lebih dari satu bukaan dan sejumlah ruang dan biasanya memiliki kedalaman sekitar 2 ini biasanya dibangun di lereng atau tepi sungai karena tempat tersebut memiliki drainase yang lebih baik. Namun, pada umumnya mereka dapat membangun sarang di mana menghabiskan sebagian besar waktu mereka di dalam liang dan hanya keluar di malam hari untuk mencari makan. Saat waktu berkembang biak, betina membangun liang terpisah. Setelah bayi lahir, ibu akan menutup ruangan dengan tanah sambil mencari makan. Ini bertujuan untuk membuat bayi kelinci tetap hangat dan melindungi mereka dari ancaman, termasuk ayah mereka Prairie dogilustrasi prairie dog dog atau anjing padang rumput adalah jenis tupai yang terkenal karena kemampuan membuat liang yang rumit. Sebagian besar hewan ini ditemukan di Amerika Serikat bagian barat dan Meksiko. Meskipun liang ini terkadang dianggap sebagai masalah bagi petani dan peternak, tetapi prairie dog memainkan peran penting dalam dibangun sedemikian rupa sehingga prairie dog yang tinggal di dalamnya dapat tetap hangat di musim dingin dan sejuk di musim panas. Liang ini juga memiliki ventilasi yang baik dan menjaga terowongan dari yang dibuat dapat memiliki panjang total 10 m dan kedalaman hampir 3 meter. Di dalam liang biasanya terdapat beberapa ruang, seperti kamar untuk bayi, untuk tidur di malam hari, untuk berlindung di musim dingin, dan untuk bersembunyi dari Badgerilustrasi badger adalah mamalia kerabat musang yang memiliki tubuh jongkok, rendah ke tanah, dan cakar yang panjang dan kuat. Fitur seperti ini sangat mendukung badger dalam aktivitas menggali tanah. Liang yang dibuat badger disebut sett, dan digunakan untuk tinggal sendiri atau dalam kelompok badger memiliki beberapa lubang pintu masuk dan terowongan yang saling berhubungan. Terowongan ini dapat membentang sejauh 300 m dan dapat mencapai kedalaman 20 memiliki ukuran cukup lebar untuk menampung tubuh badger yang lebar. Selain tanah, badger juga bisa menggali liang di bawah fondasi bangunan, jalan setapak, dan jalan kali, hewan yang menggali tanah dianggap sebagai hama. Namun, penting untuk diingat bahwa hewan penggali merupakan bagian integral dari kesehatan tanah dan ekosistem yang seimbang. Jadi, pikirkan baik-baik sebelum memusnahkan hewan penggali tanah di sekitar halamanmu. Baca Juga Dikenal Pendiam, 7 Hewan Ini Tak Punya Suara Sama Sekali
1Jelaskan Peranan tanah yang kalian rasakan di sekeliling kehidupan kalian ! =Tanah berfungsi sebagai tempat hidup berbagai macam organisme. 2.Apa saja upaya yang kalian lakukan jika tanah milik kalian mengalami pencemaran ! =-Melakukan daur ulang sampah anorganik, seperti plastik, logam, kaca, karet, dan lain-lain.
ewan tanah adalah semua organisme yang hidup di tanah, baik di permukaan tanah maupun di dalam tanah Poerwowidodo, 1992. Sebagian atau seluruh siklus hidup hewan tanah berlangsung di dalam tanah serta dapat berasosiasi dan beradaptasi dengan lingkungan tanah. Kelompok hewan tanah ini sangat banyak dan beranekaragam, mulai dari Protozoa, Rotifera, Nematoda, Annelida, Mollusca, Arthropoda, hingga Vertebrata tanah bertanggung jawab terhadap penghancuran dan sintesis organikSuin, 2012. Hewan tanah dapat diklasifikasikan berdasarkan pendekatan taksonomi dan fungsionalnya Sugiyarto, 2000. Brussaard 1998 membedakan 3 kelompok fungsional organisme tanah, yaitu biota akar Mikorizha, Rhizobium, dan Nematoda, decomposer mikroflora, mikrofauna, dan mesofauna, dan “ecosystem engineer” mesofauna dan makrofauna. Berbagai kelompok organisme dapat menunjukkan fungsi ganda, misalnya cacing tanah berperan sebagai dekomposer sekaligus “ecosystem engineer”. Klasifikasi hewan tanah dikelompokkan atas dasar ukuran tubuh Lavelle & Spain, 2001; Suhardjono & Adisoemarto, 1997; Walwork, 1970, kehadirannya di tanah Coleman et al., 2004, habitat yang dipilihnya Suin, 2012, caranya mempengaruhi sistem tanah Rahmawaty, 2000; Rahmawaty, 2004, dan kegiatan makannya Suin, 2012. Coyne & Thompson 2006 berpendapat bahwa cara termudah dan sederhana untuk mengklasifikasikan hewan tanah adalah berdasarkan ukuran atau panjang tubuh. Penjelasan-penjelasan klasifikasi hewan tanah adalah sebagai berikut. 1. Klasifikasi Berdasarkan Ukuran Tubuh Sistem klasifikasi hewan tanah dapat didasarkan pada ukuran tubuh, yaitu mikrofauna, mesofauna, dan makrofauna. Namun, untuk ukuran tubuh sebagai dasar Klasifikasi itu memiliki banyak versi. Lavelle & Spain 2001 menjelaskan bahwa mikrofauna berukuran 0,1-10 mm. Wallwork 1970 mengelompokkan hewan tanah menjadi mikrofauna 0,2-2 mm, mesofauna 2-10 mm dan makrofauna >10 mm. Menurut Suhardjono & Adisoemarto 1997 “berdasarkan ukuran tubuh hewan tanah dikelompokkan menjadi 1. Mikrofauna, kelompok binatang yang berukuran tubuh 10,5 mm, seperti Insekta, Crustaceae, Chilopoda, Diplopoda, Mollusca, dan vertebrata kecil”. Kelompok mesofauna terdiri atas Nematoda, Oligochaeta, Enchytracid, mikroarthropoda, Acarina dan Collembola. Adapula Oribatida, Proturan, Japygida, Scolopendrella, Pauropoda, Pauropus, Staphylinidae, Cheloneathid, Miliped, Centipede, dan larva Scarabarida Odum, 1998. Salah satu organisme tanah adalah hewan yang termasuk dalam kelompok makrofauna terdiri dari Milipida, Isopoda, Insekta, Mollusca, dan Annelida. Hewan kelompok makrofauna tanah adalah Annelida, Mollusca, Arthropoda, dan vertebrata kecil, diantaranya yang paling banyak ditemukan hidup di tanah adalah dari kelompok Arthropoda, seperti Insecta, Arachnida, Diplopoda, dan Chilopoda. Cacing tanah merupakan makrofauna yang paling dikenal dan dapat dikatakan yang terpenting dari hewan tanah, terutama peranannya sebagai “ecosystem engineer” Coleman et al., 2004. Protozoa merupakan salah satu contoh mikrofauna. Tanah sangat kaya akan Protozoa yang berperan sebagai predator mikroba tanah. 37 Hewan Tanah Protozoa cenderung ditemukan pada pori-pori tanah Killham, 1994. Makrofauna tanah mencakup Makroarthropoda, Oligochaeta cacing tanah. Makrofauna tanah lebih resisten terhadap kondisi fisik dan kimia tanah dibandingkan hewan tanah lain yang lebih kecil. Hewan tanah yang dominan pada kelompok mesofauna adalah Rotifera, Tartigrada, dan Mikroarthropoda terutama Acari dan Collembola. Sebagian besar dari anggota mesofauna termasuk ke golongan permanent residents Coyne & Thompson, 2006. 2. Klasifikasi Berdasarkan Kehadiran Berdasarkan kehadirannya hewan tanah dibagi atas kelompok transient, temporary resident, periodic, dan permanent Suin, 2012.Berdasarkan kehadirannya, Coleman et al.2004 membagi hewan tanah menjadi empat kelompok. Transient, yaitu hewan yang saat fase tidur istirahat/hibernasi berada di dalam tanah, pada saat musim dingin sebaliknya hidup dan beraktivitas pada lapisan tanaman, contohnya “Ladybird beetle” atau Hippodamea sp. Temporary resident, yaitu hewan yang saat fase telur hingga “juvenile” berada di dalam tanah sedangkan pada fase dewasa hidup di atas permukaan tanah, contohnya Tipula sp Diptera. Larva hewan ini mendapatkan makanan dengan cara mendekomposisi sisa-sisa serasah dalam tanah. Periodic, yaitu hewan yang menghabiskan hidupnya di dalam tanah. Fase dewasa terkadang hidup di atas permukaan tanah, contohnya Forticula sp Dermaptera. Permanent, yaitu hewan yang secara permanen menetap di dalam tanah dan mampu beradaptasi pada berbagai kedalaman tanah, contohnya Batrisodes sp. Berdasarkan keberadaannya di tanah, Hole 1981 membagi hewan tanah ke dalam 6 kategori, sebagai berikut 1 Pemanen, yaitu hewan tanah yang selruh hidupnya di dalam tanah, contohnya cacing tanah dan Collembola; 2 Sementara, yaitu hewan tanah yang satu fase daur hidupnya berada dalam tanah, contohnya larva serangga; 3 Periodik, yaitu hewan tanah yang sering berpindah-pindah masuk dan keluar dari tanah, contohnya bentuk-bentuk aktif serangga; 4 Bertukar-tukar, yaitu satu atau lebih generasi hewan tanah yang berada dalam tanah, generasi lainnya hidup di atas tanah, contohnya Rhopalosiphoninus dan Biorhiza; 5 Mendiami sementara, yaitu fase inaktif hewan tanah telur, pupa, fase hibernasi berada di tanah dan fase aktif tidak berada di tanah, contohnya serangga; 6 Kebetulan, yaitu hewan yang jatuh atau tertiup angin dari tajuk dan masuk ke dalam tanah, contohnya larva serangga dari tajuk pohon dan hewan permukaan yang jatuhnya ke dalam lubang tanah. 3. Klasifikasi Berdasarkan Habitat Berdasarkan habitatnya hewan tanah ada yang digolongkan sebagai epigeon hidup pada lapisan tumbuh-tumbuhan dipermukaan tanah, hemiedafon hidup pada lapisan organik tanah dan euedafon hidup pada tanah lapisan mineral Suin, 2012. Handayanto & Hairiyah 2009, dan Lavelle et al. 1994 membedakan hewan tanah menjadi tiga kelompok berdasarkan habitatnya, yaitu hewan yang hidup pada lapisan tanah yang lebih dalam yaitu Endogeic. Hewan yang hidup pada serasah dan lapisan tanah yang lebih dangkal yaitu Epigeicdan hewan yang hidup pada permukaan tanah yaitu Anecic. Anecic terkadang juga terdapat pada tanah yang lebih dangkal. Endogeic yaitu hewan yang hidup di dalam tanah, pemakan bahan organik dan akar tumbuhan yang mati serta liat gephagus. Tipe ini disebut juga “ecosystem engineer”. Cacing tanah yang tergolong tipe ini berkembang dan berinteraksi dengan mikroorganisme tanah untuk melepaskan enzim yang berguna dalam dekomposisi bahan organik yang berkualitas rendah. Beberapa jenis dapat menghancurkan bahan organik tanah, terutama “fraksi ringan” karena cacing tanah mampu memproduksi enzim tertentu. Epigeic adalah kelompok hewan yang hidup dan makan dipermukaan tanah, berperan dalam penghancuran seresah dan pelepasan unsur hara tetapi tidak aktif dalam penyebaran serasah ke dalam profil tanah. Tipe ini disebut “litter transformers” atau “penghancur serasah”, karena berperan dalam dekomposisi in-situ melalui fragmentasi dan melumatkan fisik serasah tanpa mengubah susuna kimianya. Anecicyaitu jenis hewan yang memindahkan serasah dari permukaan tanah dan aktif memakan serta bergerak ke dalam tanah untuk berlindung dari serangan predator maupun kondisi iklim yang kurang menguntungkan. Pengaruh utama anecic ini adalah memindahkan serasah dari lapisan serasah dan membawanya ke tempat atau lingkungan lain yang berbeda, misalnya tanah lapisan bawah. Keadaan ini mengubah secara dramatis kinetik dekomposisi dan penyebaran produk-produknya secara terpisah. Tipe ini disebut ecosystem engineers atau “kelompok 39 Hewan Tanah penggali”, tipe ini akan mempengaruhi sifat fisik tanah antara lain struktur dan konduktifitas hidrolik. 4. Klasifikasi Berdasarkan Caranya Mempengaruhi Sistem Tanah Berdasarkan kemampuan mempengaruhi sistem dalam tanah, hewan tanah dapat dikelompokkan menjadi dua, sebagai berikut. a Eksopedonik, yaitu berpengaruh dari luar. Kelompok ini terdiri atas hewan berukuran besar, sebagian besar “tidak menghuni sistem tanah”, meliputi Mamalia, Aves, Reptil, dan Amfibi. b Endopedonik, yaitu berpengaruh dari dalam. Kelompok ini terdiri atas hewan kecil dan sedang umumnya berdiameter <1 cm, menetap dalam tanah sehingga berpengaruh terhadap penampilannya dari bagian dalam, meliputi Heksapoda, Myriopoda, Arachnida, Crustacea, Tardigrada, Onychopora, Oligochaeta, Hirudinea, dan Gastropoda Rahmawaty, 2000. 5. Klasifikasi Berdasarkan Makanan Berdasarkan kegiatan makannya, hewan tanah ada yang bersifat herbivora, saprovora, fungivora, dan predator Suin, 2012. Wallwork 1970 membagi hewan tanah berdasarkan pola makan. Carnivore yaitu predator dan binatang parasit, contohnya beberapa anggota Coleoptera, tungau mesostigmatid. Opiliones, Chelonitida, Scorpion, Centipede, Diptera, dan beberapa Nematoda. Phytophagus, terdiri dari pemakan tumbuhan Mollusca dan larva Lepidoptera, fauna pemakan akar tanaman Nematoda parasit tanaman, Symphylidae, larva Diptera, Coleoptera, Lepidoptera, Mollusca dan Orthoptera pelubang serta fauna pemakan kayu rayap, larva kumbang dan tungau Pthiracaroidae. Saprophagus, yaitu hewan tanah pemakan tumbuhan mati atau bahan organik yang busuk Lumbricidae, Enchytraeid, Isopoda, Milipedes, tungau, Collembola dan serangga. Beberapa dari mereka juga merupakan pemakan feses coprophages, pemakan kayu xylophages dan pemakan bangkai necrophages yang seringkali disebut sebagai detritivor. Microphytic-feeders, yaitu pemakan jamur, spora, algae, lichen dan bakteri misalnya tungau Saprophagous, Collembola serta serangga pemakan fungi. Miscellaneus-feeders, yaitu pemakan tumbuhan dan hewan, kayu atau herba misalnya Nematoda, tungau Cryptostigmata, Collembola, larva Diptera dan larva Coleoptera. Beberapa hewan tanah bersifat herbivora. Mereka memakan tumbuhan, hidup dekat atas akar, dan sekaligus memakan tumbuhan yang telah mati. Bila hewan tersebut telag mati, maka jasad mereka juga memberi nutrisi bagi tumbuhan dan hewan lain. Hewan tanah adalahkelompok heterotrof utama tanah atau “makhluk hidup di luar tumbuh-tumbuhan dan bakteri yang hidupnya tergantung dari tersedianya makhluk hidup produsen”. Dekomposisi di tanah aan terhambat bila makrofauna dan mesofauna tidak bekerja. Kehadiran hewan tanah bergantung pada ada tidaknya sumber energi. Perkembangan dan aktivitas hewan tanah akan berlangsung baik apabila faktor lingkungan baik dan secara timbal balik akan memberikan dampak positif bagi kesuburan tanah. Interaksi antar hewan tanah merupakan pasti terjadi sebab hewan tanah menjadi penyusun food websdi tanah Arief, 2001; Rahmawaty, 2004. Proses dekomposisi berlangsung sebagai berikut makrofauna akan mencacah materi yang mati, kemudian masuk ke usus dan selanjutnya dibuang dalam bentuk butiran feses. Butiran feses akan dimakan mesofauna maupun makrofauna lain yang selajutnya diekskresikan dalam bentuk butiran feses. Materi tersebut akan diuraikan oleh mikroorganisme khususnya kelompok bakteri. Butiran feses itu dapat pula dimakan oleh mikrofauna dan mengalami proses perombakan karena adanya aktivitas enzim spesifik pencernaan mikrofauna tersebut. Dekomposisi semakin berjalan sempurna manakala hasil ekskresi mikrofauna diuraikan mikroorganisme sampai pada tahap pembentukan mineral. Proses tersebut juga menyebabkan mikroorganisme yang mati menghasilkan mineral-mineral yang berguna bagi tumbuhan Rahmawaty, 2004. Apabila kita memahami aliran energi sebagaimana yang diuraikan tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa hewan tanah khususnya mesofauna dan mikrofauna memaksimalkan proses penguraian materi sampai pada struktur sederhana yang dapat digunakan tumbuhan untuk hidup. 6. Klasifikasi Berdasarkan Fungsinya dalam Ekosistem Menurut Breure 2004 dan Widyati 2013 ukuran hewan tanah akan mempengaruhi fungsinya dalam ekosistem. Berdasarkan hal tersebut, hewan tanah dikelompokkan menjadi dua, yaitu kelompok “pengendali biologi” dan kelompok “perekayasa lingkungan”. Mikrofauna dan mesofauna misalnya Protozoa, Nematode, Collembola, dan mites termasuk dalam kelompok pengendali biologi yang menentukan besar 41 Hewan Tanah kecilnya populasi bakteri dan jamur dalam suatu ekosistem. Kelompok ini akan memakan bakteri dan jamur sehingga populasi patogen dapat terkendali. Makrofauna misalnya cacing tanah, rayap, dan semut termasuk dalam kelompok perekayasa lingkungan. Saat terjadinya proses penguraian dan partikel-partikel bahan organik akan didistribusikan oleh semut, rayap, maupun cacing tanah. Bio Intelligence Service, Europe Commission sejak 2010 telah mengelompokkan makhluk hidup penghungi tanah atas dasar fungsinya dalam tiga kelompok,yaitu kelompok perekayasa kimia chemical engineers, kelompok regulator kehidupan biological regulator, dan kelompok perekayasa ekosistem ecosystem engineers. Makhluk hidup yang termasuk kelompok perekayasa kimia adalah bakteri, jamur dan protozoa. Mereka melakukan fungsi proses penguraian bahan organik menjadi mineral siap pakai/ hara. Makhluk hidup yang termasuk kelompok pengendali kehidupan, yaitu golongan avertebrata tanah seperti Nematoda, Collembola, mites, laba-laba dan semut. Kelompok ini mengendalikan dinamika populasi makhluk hidup lainnya. Kelompok pengendali kehidupan akan memakan tumbuhan, avertebrata lain, dan mikroba. Makhluk hidup termasuk kelompok perekayasa ekosistem ketika mampu menyediakan materi atau menata habitat makhluk hidup yang lain Widyati, 2013.
XRmO40. i30as0ps5b.pages.dev/618i30as0ps5b.pages.dev/141i30as0ps5b.pages.dev/756i30as0ps5b.pages.dev/931i30as0ps5b.pages.dev/34i30as0ps5b.pages.dev/714i30as0ps5b.pages.dev/620i30as0ps5b.pages.dev/854
peran hewan tanah pada gambar tersebut adalah