- Buah dzikir paling puncak, menurut Imam Ghozali, ketika kita diperlihatkan bagaimana hakikat alam malakut beserta penghuninya. Bertemu malaikat, ruh para Nabi dan para auliya' dengan tampilan sesempurna mereka. Sehingga tercapailah tingkat taqwa haqqul pertama kita memasuki alam itu, kita pasti kaget karena kita tidak mengenal apa yang kita lihat. Takut jika tersesat. Kita pun bertanya-tanya, ini beneran atau cuma khayalan?Maka, biasanya kita dipandu oleh ruh wali yang kita kenal. Ruh wali tersebut bertugas memandu kita dan mengenalkan kita dengan apa yang kita lihat, sehingga kita tenang dan nyaman. Ruh wali pemandu ini adalah wali yang biasa kita tawasuli dan kita kenal.$ads={1}Jadi kalo ada yang ngaku-ngaku lihat Nabi atau wali tanpa pemandu, jangan cepat percaya. Saya sering mendengar cerita orang yang bertemu Kanjeng Nabi, pasti selalu ditemani seorang wali yang dia kenal, orang tuanya atau gurunya. Baru kalo ada orang sudah masyhur keakrabannya dengan alam malakut, maka tidak usah kita ragukan lagi. Seperti Habib Luthfi atau Romo Kyai Thoifurrohman yang sering ditemui Kanjeng Nabi, maka kita percaya karena mereka masyhur keakrabannya dengan alam semua buah dari dzikir yang diawali dari dzikir lisan, lalu dzikir kalbu yang masih terbebani, lalu dzikir kalbu yang otomatis, lalu bersambung pada Dzat yang didzikiri karena ilmunya, lalu leburnya dzikir dalam ruh, jiwa dan raga. Dzikir kalo sudah lebur, maka dzikirnya sudah tak bersuara lagi tapi bisa dirasakan oleh orang lain. Baca Juga Pentingnya Berdzikir dan Fastabiqul Khairat di Hari TuaOrang yang dzikirnya lebur, bawaannya selalu senang dan senang dengan kebaikan. Orang lain akan merasa nyaman jika berada di dekatnya dan tenang jika mengingat sosoknya. Sosoknya seakan jadi tempat pulang yang nyaman untuk orang lain. Melihat sosoknya saja, udah mengingatkan kita pada Gusti rahasia dawuh Kanjeng Nabi Muhammad SAWمن أحب أن يرتع في رياض الجنة فليكثر ذكر الله عز وجل"Siapa yang ingin bersenang-senang di dalam taman surga, maka perbanyaklah dzikir kepada Gusti Allah"Baca juga Melihat Alam Malakut bagi Seorang MuslimDan dzikir yang sudah melebur, pastinya tidak akan mengganggu orang lain yang ada di dekatnya karena sudah tidak perlu suara. Makanya, Kanjeng Nabi SAW dawuhيفضل عمل السر على عمل العلانية"Amal yang tak tampak ditinggikan derajatnya daripada amal yang tampak"Ini semua tentu fadhilah dari Gusti Allah. Hadiah yang hanya bagi orang yang manfaatOleh Fahmi Ali N HDemikian Artikel " Buah Dzikir paling puncak yaitu diperlihatkan Alam Malakut "Semoga BermanfaatWallahu a'lam BishowabAllahuma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jama'ah -
AlJilani mengutip ucapan Nabi Isa as "manusia tak akan bisa menembus alam malakut [dan setelahnya, lahut ] kecuali telah mengalami dua kali kelahiran seperti burung yang mengalami dua kali kelahiran." Kelahiran kedua yang dimaksud adalah tifl al-ma'ani, yang dilahirkan dari persetubuhan ilmu syariat dan ilmu hakekat.
APA ITU ALAM JABARUT?Alam Jabarut merupakan kelanjutan dari alam Malakut. Kedua alam ini sama-sama di dalam alam gaib mutlak. Namun, alam Jabarut berada di atas lagi. Tidak semua penghuni alam Malakut dapat mengakses alam tersebut. Hal ini membuktikan, sesama penghuni alam Malakut tidak memiliki kapasitas yang sama di mata Allah Malakut memiliki penghuni tetap, yaitu para malaikat utama, seperti Jibril, Mikail, Israfil, dan lain-lain. Alam ini lebih dekat dengan “Maqam Puncak”, yang biasa disebut Haramil suatu pengelompokan, lapisan-lapisan alam dan maqamnya dapat dibedakan pada beberapa suatu pengelompokan, lapisan-lapisan alam dan maqamnya dapat dibedakan pada beberapa tingkatan.= Maqam Ahdah yang mencakup alam Lahut dan Martabat Dzat;= Maqam Wahdah mencakup alam Jabarut dan Martabat Sifat;= Maqam Wahidiyah mencakup Alam Wahidiyah dan Martabat al-Asma’;= Maqam Roh yang mencakup alam Malakut dan Martabat Af’al;= Maqam Insan dan alam alam Malakut merupakan tahap atau maqam ruhaniah dan taman jiwa yang hakiki serta senantiasa mempertahankan kesuciannya, alam Jabarut sudah masuk dalam wilayah Lahut atau berada dalam hamparan Ma’rifatullah, tempat seluruh elemen dan yang banyak menjadi Jabarut sudah masuk di dalam dunia rahasia Ilahi, tetapi masih tetap wilayah alam dalam arti alam gaib mutlak. Alam Jabarut sebagai bagian dari alam gaib mutlak agak sulit dijelaskan secara skematis karena sudah masuk wilayah antara alam dan Maqam ini berada di antara wilayah aktual dan wilayah potensial yang lazim disebut dengan al-A’yan al-Tsabitah akan dibahas dalam artikel mendatang.Penghuni Jabarut adalah sesuatu yang bukan Tuhan dalam level Ahadiyyah, melainkan derivasinya dalam level buku-buku tasawuf, di alam Jabarut ini berlangsung apa yang disebut sebagai Nafakh al-Ruh peniupan roh suci Allah yang kemudian mampu manghidupkan jasad. Itulah sebabnya alam Jabarut biasa juga disebut dengan alam roh. Di alam ini, kita juga mengenal adanya realitas kesamaran antara “sesuatu” dan “bukan sesuatu”. Juga kesamaran antara “alam” dan “bukan alam” serta antara “sifat” dan “asma”.Di dalam alam Jabarut terjadi proses suatu keberadaan dari keberadaan potensial ke keberadaan Jabarut adalah suatu alam yang tidak umum dijangkau oleh alam-alam sebelumnya, termasuk alam sebagai bukti, bukan hanya alam Syahadah yang mengalami tingkatan-tingkatan, tetapi alam gaib juga penghuni alam gaib tidak semuanya bisa mengakses alam Jabarut, berkenalan dengan para penghuninya, dan memahami seluk-beluk peristiwa yang terjadi di jin tidak bisa mengenal seluruh perilaku malaikat, meskipun sama-sama sebagai penghuni Malakut. Sesama malaikat pun tidak saling memahami rahasia satu sama lain. Para malaikat adalah makhluk profesional yang mengerjakan tugasnya masing-masing dan tidak saling mengganggu serta mengintervensi sebagaimana diamanatkan antara para malaikat, ada malaikat utama dan keutamaannya dilihat dari perspektif manusia yang memilah fungsi-fungsi para itu, alam Jabarut merupakan alam paling tinggi karena di atasnya sudah tidak bisa lagi disebut dengan alam dalam arti ma siwa atasnya, sudah bukan lagi alam, tetapi sudah masuk dalam wilayah Qudsiyyah. Sebagai alam paling tinggi, tentu menjadi objek cita-cita dan harapan manusia. Namun, perlu ditegaskan bahwa sebagai manusia kita tidak dituntut secara mutlak untuk memasuki alam-alam itu, namun juga tidak dilarang berupaya untuk ayat dalam Alquran yang menjelaskan martabat-martabat kehidupan spiritual manusia dan menantang manusia untuk menaiki jenjang derajat yang lebih tinggi. Alquran mencela manusia yang cenderung set back ke jenjang derajat lebih rendah asfala safilin.Kalau manusia sudah berupaya menaikkan status ke alam yang lebih tinggi, namun tidak bisa menembus batas-batas alam tersebut, tidak perlu khawatir dan tak perlu dipermasalahkan. Tugas manusia hanya sebagai hamba dan khalifah. Bagaimana menjadi hamba yang lebih baik dan bagaimana menjadi khalifah lebih sukses di muka bumi menembus batas atau menyingkap tabir/hijab lalu memasuki alam dan maqam lebih tinggi itu adalah urusan dan hak prerogatif Allah. Apakah Allah mau memberi petunjuk dan siapa yang akan diberi petunjuk untuk itu, semuanya merupa kan rahasia manusia meningkatkan martabat spiritual ke jenjang lebih tinggi ditempuh para sufi dan pengamal tarekat. Namun, substansi pendekatan mereka mempunyai benang merah yang sama, yaitu manusia selalu harus melakukan pembersihan diri tadzkiyah al-nafs melalui berbagai “exercise” riyadhah dan perjuangan batin mujahadah.Dalam Kitab Manhalus Shafi disebutkan langkah-langkah konkret yang dilakukan para salik untuk mencapai tujuan spiritualnya. Kitab ini memperkenalkan apa yang disebut dengan ilmu martabat tujuh atau ilmu martabat itu ialah - Hadratul Qudsi puncak dari tempat penyucian diri dan Unsi tempat untuk bermesraan dengan Tuhan,- Mufatahah tempat untuk membuka rahasia Ilahi,- Muwajahah tempat untuk membuka hijab zulmani lalu menggunakan energi nuraniyah,- Mujalasah sarana untuk memisahkan dan membersihkan diri dari segala macam kemusyrikan,- Muhadasah tempat untuk menyingkap rahasia melalui Dirinya,- Musyahadah menyaksikan “wajah” Tuhan melalui seluruh alam ciptaan-Nya, dan Muthala’ah menghayati keberadaan Tuhan melalui hidayah-Nya.Bagi para salik yang akan menyingkap hijab dan seterusnya melaju ke alam lebih tinggi, menurut buku ini, sangat dimungkinkan. Jika seseorang mampu melewati maqam-maqam tersebut dengan baik, dipersepsikan manusia bisa mengakses alam manapun yang ia saja tidak gampang mengakses maqam demi maqam yang berlapis-lapis itu. Peningkatan dari satu maqam ke maqam berikutnya terkadang ditempuh bertahun-tahun. Namun, tidak perlu berkecil hati karena jika Allah menghendaki, tentu tidak ada rintangan berarti bagi yang bersangkut dalam hadis tasawuf sering diungkap bahwa ada sekitar 70 ribu hijab yang menghijab manusia sehingga sulit mencapai mukasyafah penyingkapan. Namun, tidak perlu takut dan berkecil hati, karena 100 ribu hijab pun dapat ditembus jika Allah sufi mempunyai keuletan karena mempunyai tujuan bukan untuk menembus hijab itu tersingkap, tetapi bagaimana mendekatkan diri kepada Allah, tanpa target ada kalangan sufi memiliki tujuan membuka hijab atau memperoleh karamah dalam pencahariannya, boleh jadi dua-duanya tidak diperoleh. Tuhannya tidak didapat dan karamahnya pun sufi dan salik tidak jarang terkecoh karena terdekonsentrasi oleh hal-hal yang tidak substansi. Mereka terkecoh oleh sesuatu yang bersifat sekunder lalu meninggalkan urusan primer. Yang primer itu adalah Tuhan yang sekunder itu adalah kelezatan dalam beribadah, kepemilikan karamah di depan jamaah, dan semacamnya.* Banyak yang terkecoh oeh rekayasa setan. Mereka menyangka sudah bertemu dengan “Tuhan”, padahal ia adalah setan yg menyaru dan mengaku “Tuhan”. Ciri-ciri pengecohan setan itu antara lain, sifat sombong, meremehkan pelaksanaan syareat, mengabaikan Nabi Muhammad SAW sebagai penunjuk jalan yang lurusdan lain-lain.Mari kita mencari yang substansi dan yang primer tanpa harus terkecoh dengan yang nonsubstansi dan yang bersifat sekunder, agar mikraj kita Prof Dr Nasaruddin Umar About roslanTv Tarekat Ut wisi enim ad minim veniam, quis nostrud exerci tation ullamcorper suscipit lobortis nisl ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis autem vel eum iriure dolor in hendrerit in vulputate velit esse molestie consequat, vel illum dolore eu feugiat nulla facilisis at vero eros et accumsan et iusto odio dignissim qui blandit praesent luptatum zzril delenit augue duis.
Caradzikir berdasarkan manfaatnya menurut buku "Khasiat Asmaul-Husna" karya Abu Nur Husnina sebagai berikut: terang, bersih. Itulah alam malakut. Artinya ialah sudah tiba menjelang alam kemuliaan. Ibarat ruangan, sekat sebagai pemisah. Adapun alam anbiyak ialah. Perjalanan menembus langit ketujuh hakikatnya adalah perjalanan